Kata ‘Istiqomah’ secara bahasa berarti tegak dan lurus. Sedangkan secara istilah, para salafus shalih memberikan beberapa definisi, diantaranya :
- Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu ‘anhu : ‘Hendaknya kamu tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga’
- Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu : ‘Hendaknya kita bertahan dalam satu perintah atau larangan, tidak berpaling seperti berpalingnya seekor musang’
- Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah artinya adalah ikhlas’
- Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah adalah melaksanakan kewajiban’
- Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah mengandung 3 macam arti : istiqomah dengan lisan (yaitu bertahan terus mengucapkan kalimat syahadat), istiqomah dengan hati (artinya terus melakukan niat yang jujur) dan istiqomah dengan jiwa (senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus-menerus).
- Ar Raaghib : ‘Tetap berada di atas jalan yang lurus’ [Istiqomah, Dr. Ahmad bin Yusuf Ad Duraiwisy, Darul Haq]
- Imam An Nawawi : ‘Tetap dalam ketaatan’ (Kitab Riyadhus Shalihin) Sehingga istiqomah mengandung pengertian : ‘tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla’.